Rahasia Menarik Buah-Buahan: Fakta Unik yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Tahu tempe, meskipun akrab di lidah kita, memiliki fakta menarik yang sering diabaikan. Lebih dari setengah bahan baku tahu tempe, yaitu kedelai, diimpor dari Amerika Serikat. Ironisnya, kedelai tersebut sebagian besar adalah GMO atau tanaman transgenik, suatu hal yang masih kontroversial di Indonesia. Meskipun petani dilarang menanam bibit tanaman GMO, produk-produk seperti tahu dan tempe dari kedelai Amerika tetap dapat dikonsumsi.

Durian, dianggap sebagai buah paling berbahaya di dunia, mengandung senyawa dietil disulfida yang dapat menghambat kerja enzim hati. Aroma durian, hasil dari 50 senyawa berbeda, menciptakan reaksi yang sangat beragam pada indra penciuman manusia. Kombinasi unik senyawa ini dapat memikat atau menjijikkan tergantung pada preferensi masing-masing individu.

Stroberi, yang sering dianggap sebagai buah berry, sebenarnya bukan anggota keluarga tersebut. Beberapa varietas stroberi memiliki tingkat kelemanisan tertinggi pada panen pertama, dan meskipun dinamakan “berry,” stroberi sebenarnya berada dalam satu keluarga dengan bunga mawar. Tanggal 20 Mei bahkan dirayakan sebagai Hari Petik Stroberi Nasional di Amerika Serikat.

Melon yang ditanam di iklim Mediterania diketahui dua kali lebih manis daripada yang ditanam di iklim tropis dan subtropis. Meskipun secara teknis “melon” merujuk pada semua anggota keluarga Cucurbitaceae, banyak orang mengaitkannya secara khusus dengan kukuis melon. Melon sendiri merupakan salah satu tanaman yang sudah didomestikasi sejak peradaban nuragik pada abad ke-18 SM.

Sebelum tahun 90-an, apel dianggap sebagai buah yang dapat mencegah kanker. Namun, konsumsi berlebihan sekarang dapat meningkatkan risiko kanker karena kandungan residu pestisida. Ada sekitar 7.500 varietas apel di dunia, tetapi hanya 10 varietas yang dijual di Indonesia, semuanya dengan kandungan vitamin dan nutrisi yang rendah.

Pisang, selain menjadi camilan favorit atlet, memiliki keunikan tersendiri. Kulit pisang dapat digunakan untuk meredakan gatal akibat gigitan serangga, dan mengkonsumsi kulit pisang yang matang alami dapat melindungi tubuh dari radikal bebas penyebab kanker. Namun, perlu diingat bahwa mengkonsumsi kulit pisang yang melalui proses pematangan dengan bahan kimia dapat meningkatkan risiko kanker. Pisang juga mengandung zat radioaktif, tetapi dalam jumlah sangat kecil.