Salam sejahtera dari Jamaludin Nurid, petani jamur milenial dari Dusun Barak, Kalurahan Margoluwiih, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Petani Jamur Milenial
Profil Jamaludin Nurid
– Usia: 22 tahun, mahasiswa di Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta, Program Studi Penyuluhan Pertanian.
– Mengembangkan berbagai produk jamur, seperti jamur lingsi dan jamur kuping, serta bergerak ke bisnis tanaman hias, bibit buah, dan tanaman herbal.
Keunggulan Produk
– Jamur lingsi memiliki manfaat kesehatan, seperti menurunkan tekanan darah, asam urat, kolesterol, dan gula darah.
– Jamur kuping digunakan dalam berbagai olahan konsumsi, seperti keripik, sup, tekwan, dan bakso.
– Diversifikasi usaha ke tanaman hias, bibit buah, dan tanaman herbal.
Pendekatan Berkelanjutan
– Mengembangkan pertanian berkelanjutan dengan mengolah limbah budidaya jamur menjadi pupuk kolimba jamur.
– Kolaborasi dengan petani backlock di daerah Kaliurang, Sleman Utara, untuk budidaya jamur.
– Prinsip: “Olah limbah jadi rupiah.”
Keunggulan Bisnis Jamur
– Budidaya jamur mudah, tidak memerlukan perawatan intensif, dan cocok untuk generasi milenial.
– Smart farming digunakan untuk meningkatkan efisiensi penyiraman dan pengontrolan lingkungan budidaya.
Perjalanan Bisnis
– Merintis bisnis sejak semester 2 kuliah dengan modal terbatas.
– Berkomitmen mengubah stigma pertanian yang melelahkan menjadi bisnis yang menjanjikan.
– Ekspansi pasar nasional dan berpartisipasi aktif dalam pameran untuk memperluas jejaring bisnis.
Pesan Inspiratif
– Mendorong generasi muda untuk terlibat dalam pertanian berkelanjutan.
– Menekankan pentingnya memulai usaha sekarang dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk mendukung pertanian Indonesia.
Dengan semangat juang Jamaludin Nurid, pertanian milenial di Indonesia semakin berkembang, memberikan harapan bagi masa depan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Mari bersama-sama mendukung pertanian berkelanjutan dan membangun Indonesia emas tahun 2045!