Dalam bahasa Jawa, ungkapan permintaan, permisi, dan terima kasih memiliki beragam kata yang digunakan tergantung pada tingkatan bahasa yang digunakan, yaitu ngoko (informal), kromo (formal), dan kromo alus (sangat formal). Berikut adalah contoh-contoh penggunaannya:
Tolong
- Ngoko: Ungkapan “tolong” dalam bahasa Jawa ngoko adalah “tulong”.
- Kromo: Sedangkan dalam bahasa Jawa kromo, ungkapan yang digunakan adalah “tulung”.
Contoh kalimat: “Tolong ambilkan sapu.”
- Ngoko: “Tulong jupukno sapu.”
- Kromo: “Tulung sampeyan pendetaken sapu.”
2. Minta Tolong:
- Ngoko: Ungkapan “minta tolong” dalam bahasa Jawa ngoko adalah “jaluk tulung”.
- Kromo: Dalam bahasa Jawa kromo, ungkapan yang digunakan adalah “nyuwun tulung”.
Contoh kalimat: “Minta tolong belikan gula 1 kilo.”
- Ngoko: “Jaluk Tulung tuk Gul 1 kilo.”
- Kromo: “Nyuwun Tulung panjenengan pundutaken Gendis setunggal kilo.”
Permisi dalam Bahasa Jawa
1. Permisi:
- Ngoko: Ungkapan “permisi” dalam bahasa Jawa ngoko adalah “nuwon sewu”.
- Kromo: Dalam bahasa Jawa kromo, ungkapan yang digunakan adalah “nuwun sewu”.
Contoh kalimat: “Aku ikut lewat.”
- Ngoko: “Nuwun Sewu yo rek aku Melu liwat.”
- Kromo: “Nuwun Sewu Nggih Mbah kulo nerek Langkung.”
2. Ungkapan untuk Orang yang Lebih Tua:
- Kromo Alus: Ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau yang lebih senior, kita dapat menggunakan ungkapan yang lebih formal, seperti “nggih mbah” atau “kulo nerek Langkung” setelah ungkapan permisi.
Terima Kasih
- Ngoko: Ungkapan “terima kasih” dalam bahasa Jawa ngoko adalah “nuwun”.
- Kromo: Dalam bahasa Jawa kromo, ungkapan yang digunakan juga adalah “nuwun”.
Contoh kalimat: “Terima kasih sudah membantu.”
- Ngoko: “Nuwun dhukunipun.”
- Kromo: “Nuwun dhukunipun.”
Matur Nuwun (lebih formal):
- Kromo Alus: Untuk situasi yang lebih formal atau di hadapan orang yang lebih senior, kita dapat menggunakan ungkapan “matur nuwun”.
Contoh kalimat: “Terima kasih atas bantuannya.”
- Kromo Alus: “Matur nuwun ingkang badhe aturipun.”
Minta Maaf
Minta maaf merupakan bagian penting dari budaya Jawa yang menekankan pada nilai-nilai seperti kesopanan, penghargaan, dan rasa hormat terhadap orang lain. Dalam bahasa Jawa, terdapat berbagai ungkapan yang digunakan untuk meminta maaf, tergantung pada tingkatan bahasa yang digunakan. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan ungkapan meminta maaf dalam bahasa Jawa:
1. Minta Maaf:
- Ngoko: Ungkapan “minta maaf” dalam bahasa Jawa ngoko adalah “jaluk sepuro”.
- Kromo: Dalam bahasa Jawa kromo, ungkapan yang digunakan adalah “nyuwun pangapunten”.
Contoh kalimat: “Maaf ya, saya tidak sengaja.”
- Ngoko: “Jaluk sepuro yo, kulo ora sengaja.”
- Kromo: “Nyuwun pangapunten Nggih, kulo ora sengaja.”
2. Ungkapan untuk Orang yang Lebih Tua:
- Kromo Alus: Saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau memiliki posisi yang lebih tinggi, ungkapan yang lebih formal seperti “nggih mbah” atau “kulo nerek Langkung” bisa ditambahkan setelah ungkapan meminta maaf.
Contoh kalimat: “Maaf ya, Mbah, saya telah membuat kesalahan.”
- Kromo Alus: “Nyuwun pangapunten Nggih, Mbah, kulo dados gawe dhodho.”