DIY: Membangun Septic Tank Sendiri
Halo pembaca setia, dipostingan kali ini kita akan membahas sebuah topik yang mungkin tidak umum tetapi penting, yaitu bagaimana cara membuat septic tank sendiri. Memiliki septic tank yang baik adalah penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan rumah kita. Jadi, meski mungkin terdengar kurang menarik, yuk simak langkah-langkahnya!
Tahap 1: Perencanaan dan Persiapan
Pertama-tama, Anda harus merencanakan dimana septic tank akan dibangun. Pilih area yang jauh dari sumber air dan pastikan septic tank tidak berada di bawah permukaan tanah yang tinggi, area yang sering banjir, atau area yang berpotensi terkontaminasi oleh limbah septic tank.
Setelah lokasi ditentukan, buat sketsa desain septic tank Anda. Dalam perencanaan ini, perhatikan berapa banyak pengguna yang akan menggunakan septic tank dan ukuran yang dibutuhkan.
Tahap 2: Penggalian
Setelah perencanaan, langkah selanjutnya adalah penggalian. Gunakan excavator atau penggali pita untuk membuat lubang dengan ukuran yang cocok untuk septic tank Anda. Pastikan lubang tersebut cukup dalam dan lebar untuk menampung septic tank Anda.
Tahap 3: Konstruksi Septic Tank
Sekarang saatnya membangun fisik septic tank kita. Anda akan memerlukan bahan-bahan seperti beton dan sistem pipa PVC. Bangun fondasi tank dengan beton dan pastikan konstruksi tersebut cukup kuat.
Pasang pipa masuk dan keluar sebelum Anda menutupi septic tank. Pastikan bahwa pipa memiliki kemiringan yang tepat untuk mengalirkan limbah masuk dan keluar.
Langkah selanjutnya adalah membuat lapisan pertama, kedua, dan ketiga septic tank. Lapisan-lapisan ini berfungsi sebagai filter dan biasanya dibuat dari serat karbon, pasir, dan kerikil.
Tahap 4: Penyelesaian dan Pengecekan
Sebelum menutupi septic tank, lakukan pengecekan ulang untuk memastikan bahwa semua bagian berfungsi dengan baik. Setelah benar-benar yakin, tutupi septic tank dengan beton dan pastikan Anda membuat penutup inspeksi untuk memudahkan perawatan di masa mendatang.
Voila! Anda baru saja berhasil membangun septic tank sendiri. Walaupun tidak mudah dan memerlukan banyak kerja keras, namun hasilnya akan memuaskan dan memberikan manfaat jangka panjang.
Pembaca setia, perlu diingat bahwa membuat septic tank sendiri bukanlah tugas yang mudah dan memerlukan pengetahuan serta keterampilan khusus. Jika Anda tidak yakin, selalu ada profesional yang siap membantu. Selamat mencoba dan sampai bertemu di post berikutnya!
Ukuran Septic Tank Yang Paling Benar
Ukuran septic tank yang paling benar akan tergantung pada jumlah penghuni atau pengguna. Berikut ini adalah beberapa ukuran yang disarankan berdasarkan jumlah pengguna:
- Jika jumlah penghuni adalah 4 orang, ukuran septic tank yang disarankan adalah 1.5 m x 1.5 m x 2 m, sedangkan bak resapan bisa dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m x 2 m[1%5E].
- Sedangkan jika jumlah penghuni adalah 5 orang, septic tank dicadangkan memiliki volume ruang basah sebesar 1.2 m3, ruang lumpur 0.45 m3, dan ruang ambang batas bebas 0.4 m3. Dimensi ukuran panjang, lebar, serta tingginya adalah 1.6 m, 0.8 m, dan 1.6 m[4%5E].
Secara umum, perlu diperhatikan bahwa konstruksi dari septic tank harus kuat dan tahan terhadap zat asam[6%5E]. Selain ukuran, aspek lain seperti kemiringan pipa, kekuatan tangki, dan ketinggian kloset terhadap septic tank juga penting untuk diperhatikan[3%5E].
Gambar Septic Tank dan Pembuangannya
Gambar Septic Tank Paling Sederhana
Desain Septic Tank Anti Penuh
Desain septic tank anti penuh biasanya melibatkan beberapa strategi untuk mengurangi akumulasi limbah dan meningkatkan sistem pembuangan limbah. Berikut adalah beberapa fitur utama yang digunakan dalam desain septic tank anti penuh:
1. Sistem Biofiltrasi
Sistem biofiltrasi merupakan sistem pengolahan limbah dengan pembusukan organik oleh bakteri dan mikroorganisme yang baik. Dalam desain ini, telah ada biofilter yang berfungsi sebagai tempat berkembangnya bakteri pengurai limbah. Sistem ini membantu mengurangi volume limbah dan mempercepat proses dekomposisi sehingga mengurangi kemungkinan septic tank menjadi penuh.
2. Kolam Pengendapan
Kolam pengendapan adalah fitur tambahan yang memberikan ruang tambahan untuk sedimentasi dan pemisahan lumpur dari air bersih. Hal ini memungkinkan lebih banyak waktu bagi partikel padat untuk mengendap sehingga mengurangi akumulasi cepat di septic tank.
3. Sistem Resapan
Sistem resapan yang baik penting dalam septic tank agar tidak mudah penuh. Umumnya, sistem resapan melibatkan leach field (lapangan resapan) atau bedeng infiltrasi yang memungkinkan air limbah yang telah diolah untuk meresap kembali ke dalam tanah.
4. Pemeliharaan dan Inspeksi Rutin
Salah satu cara untuk menghindari penuhnya septic tank adalah dengan melakukan pemeliharaan dan pemeriksaan rutin. Pastikan untuk memeriksa kondisi septic tank setiap 2-3 tahun dan menjaga sistem pembuangan air limbah tetap dalam kondisi baik.
Mungkin saat membangun septic tank dengan fitur-fitur tersebut, anggaran dan biaya akan semakin meningkat. Namun, setidaknya septic tank akan lebih efisien, ramah lingkungan, dan memiliki umur yang lebih lama.
Ciri Septic Tank Penuh
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa septic tank Anda mungkin sudah penuh:
1. Bau yang Kurang Menyenangkan
Bau yang tidak menyenangkan adalah tanda paling umum dari septic tank yang penuh. Jika Anda mulai mencium bau yang buruk di sekitar rumah Anda, terutama di sekitar area dimana septic tank berada, ini adalah pertanda bahwa septic tank mungkin sudah penuh.
2. Air Limbah Mengalir Kembali (Backflow)
Jika air limbah mulai mengalir kembali ke rumah atau bangunan Anda, hal ini menandakan bahwa septic tank sudah mencapai kapasitasnya. Air bisa muncul kembali lewat saluran pembuangan, toilet, atau bak cuci.
3. Pertumbuhan Tanaman yang Berlebihan
Area di sekitar septic tank mungkin akan menunjukkan pertumbuhan tanaman yang berlebihan jika septic tank sudah penuh. Hal ini disebabkan oleh kelebihan air dan nutrisi dari air limbah yang meresap ke tanah.
4. Genangan Air di Sekitar Septic Tank
Genangan air di sekitar area septic tank adalah tanda lain yang menunjukkan bahwa septic tank sudah penuh. Jika genangan air ini juga diiringi dengan bau yang tidak menyenangkan, septic tank Anda mungkin sudah memerlukan penyedotan atau perbaikan.
5. Pembuangan Lambat
Jika Anda mencatat bahwa toilet atau saluran pembuangan air Anda berfungsi lebih lambat dari biasanya, ini mungkin pertanda bahwa septic tank sudah penuh.
6. Bunyi ‘Gurgling’ Saat Pembuangan
Bunyi ‘gurgling’ atau seperti gelembung saat Anda menggunakan saluran pembuangan air juga bisa menjadi tanda septic tank penuh.
Selalu perhatikan tanda-tanda tersebut dan lakukan pemeliharaan septic tank secara rutin untuk menghindari permasalahan yang lebih serius di kemudian hari.
Tutup Septic Tank
Tutup septic tank adalah penutup bagian atas septic tank yang berfungsi untuk menjaga septic tank terjaga dari kontaminasi dan menjaga keamanan lingkungan sekitar. Berikut beberapa informasi yang perlu Anda ketahui tentang tutup septic tank:
Material
Umumnya, tutup septic tank tersedia dalam beberapa bahan, seperti:
-
Beton: Beton adalah bahan konvensional yang sering digunakan untuk tutup septic tank dan dikenal karena ketahanannya. Beton memiliki kelebihan berupa daya tahan yang baik, berat, dan harga yang terjangkau. Namun, penggunaan tutup beton memerlukan beberapa alat berat untuk mengangkat dan membuka tutup septic tank.
-
Plastik atau PVC: Tutup septic tank ini lebih ringan daripada beton, mudah untuk dipasang atau dibuka, dan lebih tahan terhadap korosi. Namun, plastik lebih rentan terhadap kerusakan akibat cuaca dan kondisi lingkungan yang ekstrem.
-
Fiberglass: Fiberglass merupakan bahan yang tahan lama, kaku, dan tidak mudah rusak. Fiberglass memiliki daya tahan yang baik terhadap korosi dan kelembaban. Namun, harga tutup septic tank fiberglass dapat lebih tinggi daripada plastik atau beton.
Keamanan
Tutup septic tank yang aman sangat penting untuk menghindari potensi bahaya bagi penghuni, terutama anak-anak yang mungkin tidak menyadari adanya septic tank di bawah tanah. Pastikan tutup septic tank yang Anda gunakan memiliki fitur keamanan yang baik, seperti kunci atau sistem penguncian yang efektif, untuk mencegah orang yang tidak berwenang dari mengakses septic tank.
Inspeksi dan Pemeliharaan
Sebaiknya pilih tutup septic tank yang mudah diakses untuk inspeksi dan pemeliharaan rutin. Anda mungkin perlu melakukan inspeksi atau penyedotan septic tank setiap beberapa tahun sekali. Oleh karena itu, memilih tutup yang dapat dibuka dengan mudah, tanpa menggali tanah, akan membantu mengurangi upaya pemeliharaan yang diperlukan.
Ingatlah untuk selalu memperhatikan material tutup septic tank, keamanan, dan kenyamanan inspeksi dan pemeliharaan septic tank. Hal ini akan memastikan sistem pembuangan limbah Anda tetap berfungsi dengan baik dan lingkungan sekitar aman dari potensi bahaya.
Biaya Pembuatan Septic Tank
Biaya pembuatan septic tank tentunya bervariasi berdasarkan berbagai faktor, seperti jenis bahan yang digunakan (beton, plastik, fiberglass), kebutuhan pekerjaan seperti ongkos tukang dan kuli, serta ukuran dan kompleksitas desain septic tank itu sendiri.
Dari beberapa sumber yang telah dicari, umumnya biaya pembuatan septic tank tidak akan membutuhkan biaya lebih dari Rp 5 juta[^3^]. Berikut adalah rincian biaya yang perlu disiapkan:
- Biaya ongkos tukang, sekitar Rp120.000 per hari[^2^].
- Ongkos kuli, sekitar Rp100.000 per hari[^2^].
Sebagai ilustrasi, jika pembuatan tangki septik membutuhkan waktu sekitar 7 hari, maka total ongkos pekerja adalah Rp840.000 (7 hari x Rp120.000) untuk tukang dan Rp700.000 (7 hari x Rp100.000) untuk kuli. Total ongkos pekerjaan selama 7 hari yaitu Rp1.540.000[^2^].
Namun, perlu dicatat bahwa ini hanyalah perkiraan dan biaya sebenarnya dapat berbeda berdasarkan kondisi spesifik Anda. Jadi penting untuk mendapatkan penawaran harga dari beberapa penyedia layanan septic tank.