Hai, saya Azalea, salah satu pengurus KWT Srikandi Desa Pule Kecamatan Selogiri. KWT ini terbentuk pada Oktober 2021 sebagai respons terhadap keinginan para ibu-ibu untuk melakukan sesuatu lebih dari sekadar ngobrol.
Perempuan Berdaya dalam Pertanian Modern dan Zero Waste di Kabupaten Wonogiri
Inisiatif ini bermula dari kegelisahan ibu-ibu yang merasa kurang memiliki kegiatan. Dengan konsultasi kepada Bu Nuni, ketua kami, dan Bu Verawati Jokopo, ketua tim penggerak PKK Kabupaten Wonogiri, kami memutuskan untuk memanfaatkan lahan kosong sebagai KWT.
KWT ini terdiri dari ibu-ibu di RT satu Dusun yang bersatu untuk menanam berbagai sayuran seperti labu, kacang panjang, tomat, dan kangkung. Tujuan utamanya adalah agar ibu-ibu dapat memanfaatkan hasil tanaman untuk kebutuhan sehari-hari dan tidak perlu lagi menunggu tukang sayur.
Proses penanaman dilakukan baik di tanah langsung maupun di polibag. Tanahnya dikelola bersama saat piket atau hari libur. Selain itu, konsep zero waste diterapkan dengan mengalirkan air bekas kolam lele ke tanaman.
KWT Srikandi juga memiliki program pemberdayaan perempuan dengan membantu ibu-ibu mendapatkan sayuran dengan harga lebih terjangkau, sehingga mereka bisa memiliki uang sendiri. Ini berdampak positif terutama bagi ibu-ibu yang sebelumnya bergantung pada suami untuk membeli sayur.
Selain aspek ekonomi, KWT ini juga berkontribusi dalam mengatasi masalah stunting di Kabupaten Wonogiri. Dengan menanam sayuran dan memiliki ternak lele serta ayam petelur, KWT berupaya menyediakan sumber pangan yang berkualitas.
Kegiatan di KWT Srikandi juga melibatkan workshop dan kunjungan pembeli. Ini memberikan pengalaman langsung kepada masyarakat untuk melihat dan memetik hasil tanaman. Selain itu, program ini dapat dijadikan contoh bagi generasi muda untuk melibatkan diri dalam pertanian modern.
Dalam perjalanannya selama 23 tahun, KWT Srikandi membuktikan bahwa perempuan juga bisa berdaya di dunia pertanian. Potensi pertanian yang luar biasa, ditambah dengan bimbingan dari pemerintah daerah dan tenaga pendamping profesional, membantu KWT mencapai hasil yang memuaskan.
KWT Srikandi tidak hanya menjadi tempat bertani, tetapi juga tempat belajar dan berkumpul bagi ibu-ibu yang ingin berdaya. Dengan konsep terintegrasi dan zero waste, KWT Srikandi menjadi contoh bagaimana pertanian modern dapat memberikan dampak positif secara ekonomis dan gizi dalam masyarakat lokal.