Ekspor Keluar Negeri Untuk UMKM

Bagaimana caranya untuk ekspor ke luar negeri untuk UMKM tanpa menggunakan marketplace sebagai perantara. Kita akan membahas persyaratan dokumen yang dibutuhkan dan juga memberikan beberapa tips mau tahu gimana caranya sebelum kita membahas detailnya
Bagi teman-teman yang tertarik ekspor kecil-kecilan, ada alternatif lain yang lebih simpel yaitu export dengan melalui shopee. Apabila lewat shopee memang ada keterbatasan Misalnya saja negara yang di cover shopee pada saat ini baru Singapura, Malaysia dan Filipina. Selain itu hanya bisa ekspor barang-barang yang ukurannya relatif kecil kalau teman UMKM ingin dapat lebih banyak keuntungan dengan ekspor skala besar ke berbagai negara memang perlu untuk ekspor sendiri tanpa bantuan marketplace. Sebelum mulai export saya sangat menyarankan untuk memperbanyak mencari ilmu terlebih dahulu. 
Bagi pemula karena prosedur ekspor barang keluar negeri itu bisa cukup membingungkan dan kalau ada salah-salah bisa mengakibatkan kerugian yang besar. Misalnya karena ditipu pembeli barangnya di reject atau ditolak masuk ke negara tujuan dan sebagainya. Dalam mulai ekspor ke luar negeri secara legal ada ketentuan-ketentuan yang teman-teman harus penuhi dulu misalnya 

Ketentuan Dalam Ekspor

– Usahanya harus merupakan badan usaha atau hukum dalam bentuk CV Firma PT atau koperasi punya nomor identitas kepabeanan dari Ditjen Bea Cukai. 
– Usaha tersebut juga harus punya NPWP 
– Usaha tersebut punya izin usaha yang dikeluarkan pemerintah seperti surat izin usaha perdagangan, surat izin industri dan izin usaha penanaman modal dalam negeri (PMDN) Penanaman Modal Asing (PMA). 
Tergantung bisnis kalian itu jenisnya apa sebagai tips untuk mempermudah proses export pastikan informasinya konsisten mulai dari nama perusahaan alamat dan sebagainya. Kenapa bisa begitu karena kalau informasi detailnya berbeda-beda ini akan menyebabkan prosesnya menjadi lama karena terhambat diverifikasi sebagai catatan kalau kalian nantinya sudah mulai ekspor maka wajib memberikan laporan realisasi ekspor kepada dinas perindag dan instansi terkait setiap tiga bulan.
Laporan tersebut juga harus disahkan oleh Bank devisa dengan melampirkan surat pernyataan seperti tidak terlibat tunggakan pajak dan tidak terlibat tunjukkan perbankan dan juga tidak terlibat masalah kepabean. Bagaimana kalau teman-teman mempunyai produk yang berkualitas tapi belum memenuhi syarat diatas maka kamu bisa mencoba mencari perusahaan jasa ekspor yang sudah memenuhi persyaratan diatas untuk bermitra jadinya kamu yang supply dan mereka yang akan export tapi ya tentunya kalau caranya seperti ini keuntungannya akan lebih tipis karena harus dibagi dengan mereka. 
Selain itu teman-teman juga harus cek dulu apakah barang yang akan kalian jual termasuk barang yang dilarang atau dibatasi untuk export. Daftarnya lumayan panjang jadi bisa aja klik link ini Daftar barang ekspor. 
Khusus untuk produk jenis makanan ada beberapa persyaratan khusus karena kalau makanan atau minuman itu kan ada resikonya. Berikut adalah persyaratan tambahannya makanan dan minuman.

Persyaratan Makanan/Minuman

 
– Harus dalam kemasan produsen asli 
– Harus sudah memiliki sertifikat BPOM 
– Kemasan makanan pun harus bersegel 
– Mencantumkan bahan-bahan atau ingredients
– Usia simpannya harus lebih dari 6 bulan  best before dan tanggalnya ini terhitung sejak tanggal pengiriman 
– Kalau kalian mau ekspor ke negara-negara yang mayoritas muslim sangat disarankan untuk menyertakan label halal.

Bagaimana cara mendapatkan pembeli?

Sekarang pertanyaannya bagaimana caranya mendapatkan pembeli kalau ingin export skala menengah atau bahkan skala besar. Usahakan pembeli yang kita cari itu bukan yang hanya beli 12 barang tapi bisa dalam hitungan kargo atau kontainer makanya teman-teman akan butuh strategi untuk mencari pembeli atau Bayern yang tepat.

– Negara Tujuan

Pertama-tama tentukan dulu agar tujuannya supaya bisa menyusun strategi yang pas. Saya sarankan teman-teman untuk menentukan dulu mau eksport ke negara mana misalnya kalian mau ekspor ke Jepang atau ke Afrika Selatan. Tentunya akan beda karena dua negara itu karakteristiknya sangat berbeda sekali dengan menargetkan negara tujuan. Kalian bisa mempelajari statistik negara yang bersangkutan seperti: 
– Aturan Bea Cukai mereka mereka bagaimana. 
– Apakah produk kalian itu dilarang atau tidak masuk ke negara tersebut
–  pesaingnya siapa saja dan 
–  Sebagainya.

Siapkan Marketing Kit

Kemudian sebelum mulai aktif mencari partner dagang, siapkanlah dulu marketing kit supaya kalau ada yang bertanya maka kalian sudah siap dan tidak kelabakan. Marketing kit itu kurang lebih mirip-mirip sama daftar menu lah kalau kita makan di restoran misalkan sebagai berikut:
 – Siap dengan foto-foto barang yang menarik dan juga harganya dan kalau ada video demo lebih bagus lagi.
– Pastikan juga kalian menghilglight kelebihan produk kalian misalnya kalau sudah ada sertifikasi halal apa atau dibuat dengan tangan organik dan sebagainya.
– Tentunya karena ini dalam konteks export harga barang yang ditunjukkan harus juga ada opsi kalau beli Box atau paketan bukan harga satuan karena menargetkan pasar luar negeri maka harganya sudah dalam bentuk mata uang luar yang banyak dipakai orang Misalnya saja US Dollar atau Euro.
– Khusus untuk produk konsumsi seperti makanan minuman Skin Care suplemen dan sebagainya sebutan juga bahan baku atau ingredientsnya
–  Selanjutnya tentukan harga yang tepat. Harga ini perlu juga ditampilkan di marketing kit nya tapi saya ingin menggarisbawahi betapa pentingnya menentukan harga yang pas. 
Tentunya semua orang yang export ingin mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya tapi jangan lupa juga bahwa buyer atau distributor di negara tujuan kalian juga ingin dapat untung. Apabila sobat memberikan harga terlalu tinggi buyer akan lebih memilih untuk membeli dari sumber lain misalnya dari China yang memang sudah terkenal murah. 

Menentukan harga untuk ekspor

Dalam menentukan harga kalian bisa pelajari dulu Berapa harga jual eceran di negara tujuan kemudian kalian hitung kira-kira berapa keuntungan yang menarik untuk distributor, buyer dan sebagainya. Saran saya untuk awal-awal ambil keuntungannya jangan terlalu banyak, anggap saja sebagai harga perkenalan. 
Mencari partner bisnis di luar negeri yang sesuai meskipun untungnya tipis tapi kalau kalian jualnya dalam jumlah yang banyak dan bayarnya juga repeat order dan juga dalam mata uang asing mestinya pelan-pelan kalian bisa mendapatkan banyak keuntungan.

Memiliki Website

Selanjutnya karena kita mencari pembeli yang secara fisik tidak berada di Indonesia maka sangat penting untuk memiliki website untuk usaha. Apabila website kalian sudah jadi jangan lupa harus ada juga versi bahasa Inggrisnya kalau kalian ingin pembeli dari luar negeri jangan lupa juga sertakan informasi bagaimana cara menghubungi kalian misalnya melalui email atau whatsApp karena akan ada banyak komunikasi dalam bahasa Inggris. Saya sangat menyarankan teman-teman untuk berlatih bahasa Inggris.

Ikut pameran

Selanjutnya saya sangat menyarankan kalian untuk ikut pameran, biasanya pameran akan ada aktivitas untuk mengetahui informasi. Untuk tahu informasi pameran apa yang relevan untuk bisnis kalian maka bisa langsung mengubungi pihak dinas tertentu di pemerintahan.

Manfaatkan fasilitas pemerintahan

Selanjutnya manfaatkan Juga fasilitas dari pemerintah dengan mencari informasi ke situsnya yaitu Direktorat pengembangan ekspor nasional atau ke situsnya menteri perdagangan. Disana ada banyak informasi mereka juga memiliki perwakilan perdagangan untuk Indonesian sebagai trade promotion center atau ITB. Bisa juga atase perdagangan yang tersebar di berbagai benua untuk membantu menghubungkan bisnis anda dengan buyer di luar negeri supaya Anda bisa mendapatkan partner berbisnis. 

Konsultasi

Di bawah Kementerian Perdagangan juga ada lembaga yang namanya RT atau Free Trade agreement center yang memiliki keahlian di prosedur ekspor promosi dan pemasaran. Dibeberapa kota besar di Indonesia seperti Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Makassar, masyarakat itu bisa membuat janji untuk konsultasi. Selain mendapatkan bantuan dari Kementerian Perdagangan, Kalian juga bisa menghubungi Kementerian Luar Negeri supaya bisa menghubungi berbagai KBRI di luar negeri.

Aktif Mencari Pembeli

Selanjutnya untuk memperbesar peluang mendapatkan buyer dari luar. Kalian juga bisa dengan proaktif dan gerilya untuk cari tahu distributor mana di negara  tujuan yang menjual barang-barang yang mirip dengan kategori produk yang kalian jual. Kalian bisa mencoba menghubungi mereka untuk menawarkan produk kalian.

Tahapan Ekspor Dengan Letter Of Credit

Selanjutnya kita akan membahas tahapan-tahapan ekspor dengan menggunakan Letter of Credit. Sebelum saya membahas Apa saja tahapan dalam ekspor. Mari kita bahas dulu apa sih Letter of Credit?
Sebenarnya transaksi tanpa Letter of Credit juga bisa tapi kebanyakan importir dan eksportir menggunakan Letter of Credit untuk keamanan masing-masing. Hal ini pentinh karena biasanya transaksi ekspor itu nominalnya cukup besar kalau istilah sederhananya pembeli dari luar negeri tersebut akan menggunakan Bank sebagai pihak ketiga supaya uangnya baru bisa dicairkan oleh eksportir. Apabila sudah ada bukti bahwa Barangnya sudah benar-benar dikirim tapi disisi lain buat eksportir juga lebih aman karena ada jaminan bahwa pembelinya akan benar-benar membayar.

4 Tahapan Ekspor

Ada empat tahapan dalam ekspor yang pertama sebagai berikut:
– Proses pembuatan kontrak penjualan 
– Proses pembukaan Letter of Credit
– Proses pengiriman barang dan 
– Proses pencairan uang 

Proses Pembuatan Kontak Jual Beli

Sell kontrak itu adalah dokumen kontrak jual-beli antara penjual dan pembeli. Dokumen sales contract ini harus disiapkan oleh eksportir ditandatangani lalu kirim rangkap dua kepada pembeli. Isinya kurang lebih tentang syarat-syarat pembayaran barang yang akan dijual seperti:
– Harga 
– Deskripsi barang dan jumlah barang,
– Cara pengangkutan, 
– Pembayaran asuransi
– Syarat dan Ketentuan dan sebagainya.
Selain itu perlu juga disebutkan terms and conditions seperti misalnya bagaimana kalau ada Force Nature atau bencana alam yang diluar kendali eksportir dan sebagainya. Kontrak ini merupakan dasar bagi pembeli untuk mengisi aplikasi pembukaan letter of kredit kepada bank. Pembeli di luar negeri tersebut kemudian harus mereview sales contract ini kalau mereka setuju maka mereka akan tanda tangan satu copy dikirimkan balik kepada anda sebagai eksportir. Untuk konfirmasi order dan satu copy lagi mereka simpan sendiri sebagai dokumentasi.

Pembeli Membuka Letter Of Credit Di Bank Negara Mereka

Proses pembukaan Letter of Credit akan dilakukan oleh pembeli di luar negeri. Kalau Anda bekerjasama dengan pembeli yang sudah berpengalaman mereka mestinya sudah tahu step-stepnya. Intinya mereka akan pergi ke bank di negara mereka untuk membuka Letter of Credit atas nama eksportir atau pihak yang anda tunjuk sebagai sell kontrak yang sudah ditandatangani. 

Nama Penerima Sesuai Sales Contract

Harus hati-hati sekali supaya tidak salah taruh nama di sales kontraknya kemudian instruksi pembayaran akan mengikuti sales contract tersebut.

Bank Negara Tujuan Hubungi Bank Di Indonesia

Selanjutnya Bank dari luar negeri tersebut akan menghubungi koresponden Bank mereka di Indonesia untuk berkoordinasi. Bank yang di Indonesia kemudian akan mengecek keabsahan pembukaan Letter of Credit tersebut Kalau valid maka mereka akan mengirimkan surat pengantar Letter of Credit service kepada anda sebagai eksportir yang berhak menerima. Proses selanjutnya adalah eksportir untuk mengirim barang kalian silakan hubungi shipping company untuk melakukan booking sesuai sales contract kalau kalian bingung mau cari shipping company dan forwarder.
Selain itu jangan lupa juga untuk mengurus hal berikut:
– Mengurus kewajiban pemberitahuan ekspor barang atau PB di Bea Cukai di pelabuhan muat.
– Pembayaran pajak ekspor dan juga pajak ekspor tambahan.
 

Pihak Ekspedisi Akan Mengambil Barang Dan Memberikan Dokumen

Kemudian sesuai dengan sifat bookingnya pihak ekspedisi atau forwarder akan datang ke gudang kalian untuk mengambil barang dan mengantar ke pelabuhan. Mereka akan memuat barang dan menyerahkan bukti penerimaan barang kontrak angkutan. Bukti kepemilikan barang atau bill of lading serta dokumen pengapalan lainnya kepada anda sebagai eksportir.

Eksportir Harus Memberikan Bukti Pengiriman Ke Bank

Dokumen-dokumen ini perlu kalian forward ke bank sebagai bukti bahwa anda sudah memulai proses pengiriman barangnya. Tahap terakhir yaitu proses pencairan, intinya eksportir mencairkan Letter of Credit tersebut untuk mendapatkan pembayaran setelah menerima bill of lading dari forwarder atau shipping company nya. Eksportir perlu menyerahkan dokumen-dokumen yang disebutkan dalam Letter of Credit. 

Serahkan Dokumen Ke Bank

– Bill of leading
– Invoice
– Packing List
– Sertifikat Mutu
– Surat Keterangan Negara Asal
Setelah dicek keabsahannya maka Letter of Credit akan dapat dicairkan sehingga anda dapat uang dan si buyer akan mendapatkan dokumen pengapalan nya supaya dia bisa mengurus pengambilan barang di negara tujuan.
Setelah barangnya sudah sampai di pelabuhan di negara tujuan pembeli akan menerima dokumen pengapalan jika sudah membayar kepada bank. Dokumen pengapalan ini akan mereka butuhkan untuk mengurus import clearance dengan pihak Bea Cukai di negara mereka dan untuk mengirim kargo yang Anda kirim. Jasa pengirimannya sudah dibayar sesuai dengan dokumen baru forwarder atau shipping agent tersebut akan menyerahkan barang kepada pembeli.
Demikian penjelasan cara ekspor secara sederhana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *