Daftar Penyakit Autoimun dan Gejalanya

Ada lebih 100 penyakit autoimun termasuk diantaranya penyakit celiac, diabetes, bowel disease. Penyakit ini terjadi saat sistem imun didalam tubuh menyerang organ-organ sehingga mengalami gangguan fungsi.

Sering seseorang mengalami sakit perut yang tak tertahankan sehingga sering dianggap gangguan saluran pencernaan. Itu bisa saja terjadi namun juga sebagai pertanda bahwa ada sesuatu yang gawat sehingga butuh menanganan serius. 

Apa itu autoimun?  

Autoimun merupakan kondisi seseorang dimana sistem imunnya melakukan kesalahan dengan menyerang dirinya sendiri. Sebagian besar penyakit autoimun dapat penyebabkan peradangan yang berakibat pada banyak organ tubuh.

Efek keadaan seseorang apabila diserang autoimun tergantung dengan kadar autoimunnya sendiri. Kadang muncul hanya sesaat dan hilang begitu saja serta efeknya hanya sedikit dan juga dahsyat.

Gejala dan tanda akibat autoimun seperti kelelahan, demam, rasa sakit pada perut, rasa sakit pada persendian, nyeri otot, masalah kulit, masalah pada saluran pencernaan dan pembengkakan kelenjar.

Penyakit autoimun  yang berdampak pada kulit

Beberapa daftar penyakit autoimun yang berdampak pada kulit.

Penyakit Kulit Psoriasis

Psoriasis dapat menyebabkan kulit merah, bersisik, mudah terkelupas kadang juga disertai gatal dan nyeri. Hal ini bisa terjadi jika seseorang memakai produk kosmetik yang baru digunakan sehingga terjadi alergi. 

Penyakit kulit psoriasis bisa menjadi momok menakutkan bagi para wanita sebab bisa menimbulkan rasa sakit pada kulit dan stress.

Gejala penyakit kulit psoriasis:

– kulit terasa tebal, kulit terasa gatal biasanya pada bagian siku, lutut dan dahi.
–  kulit bersisik
– rasa nyeri dan sakit

Penyakit psoriasis ini apabila tidak diatasi maka akan berkembang menjadi penyakit radang sendi (psoriatic arthritis).

Sekitar 20% pasien psoriasis mengalami sakit pada persendihan.

Pengobatan penyakit psoriasis dapat dilakukan dengan terapi cahaya UV, methotrexate, terapi biologis dan salep.

Penyakit kulit vitiligo

Vitiligo merupakan penyakit kronis dimana kulit akan memudar kehilangan warnanya. Penyakit kulit vitiligo disebut non-segmental vitiligo  merupakan salah satu daftar penyakit autoimun.

Ahli ilmu penyakit kulit atau disebut dermatolog penyakit ini terjadi akibat sistem imun merusak melanosit sehingga sel-sel menghasilkan melanin.

Gejala penyakit vitiligo:

– kulit mengalami bercak-bercak berwarna putih pada daerah lengan, kaki, telapak tangan, dan muka.

– kulip kepala disekitar rambut banyak bercak putih apabila digaruk.

– Perubahan warna didalam mulit dan hidung

Kebanyakan orang yang berpenyakit kulit vitiligo mengalami stress dan minder diakibat perubahan kulit seperti diatas. Namun penyakit vitiligo tidak membahaya organ-organ tubuh.

Dengan pengobatan tertantu bisa memperlambat perubahan warna kulit dan bahkan terapi cahaya UV bisa menghentikan penyakit kulit tersebut.

Penyakit kulit skleroderma

Skledorma disebabkan kelainan pertumbuhan jaringan pada kulit  maupun pembuluh darah sehingga menyebabkan kulit mengeras dan tebal.

Pada sebagian pasien penyakit skleroderma berbeda-beda kondisi tingkat resikonya, ada yang bergejala ringan namun ada pula yang merusak organ dalam hingga nyawa jadi taruhannya.

Gejala penyakit kulit skledorma

– kulit berubah menjadi tebal, mengeras, dan tampak licin di pegang

– muncul bisul, borok dan disertai rasa nyeri

– muncul ruam atau bintik-bintik merah dimuka dan di dada

– Fenomena Raynaud

– Kehilangan motilitas pada tenggorokan sehingga mengalami kesulitan ketika menelan

– Sulit bernafas

– Diare 

Belum temukan secara pasti metode pengobatan untuk menyembuhkan skledorma namun pasien bisa mencegah gejala-gejala menggunakan obat-obatan. 

Penyakit autoimun yang berdampak pada darah

Berikut beberapa daftar kondisi penyakit autoimun yang berefek pada darah.

Anemia hemolitik

Anemia hemolitik merupakan kelainan pada darah yang terjadi ketika sistem imun merusak sel-sel darah merah. Darah akan menurunan pengangkutan oksigen dikarenakan sel darah rusak sebelum waktunya.

Gejala-gejala anemia hemolitik:

– Kelelahan

– Sakit kepala

– Tubuh lemah beraktifitas

– Pusing

– Kaki dan kanan terasa dingin

– Mata berubah putih atau kulit berubah kuning

Dalam pengobatan anemia hemolitik biasanya ahli media menggunakan obat kortikosteroid, tujuannya agar mengurangi peradangan dan obat immunosuppressant dapat membatasi gerakan sistem imun.

Ahli medis akan memberikan pertolongan dengan melakukan splenektomi yang artinya prosedur operasi mengeluarkan organ limpa. Limpa sangat penting bagi tubuh dimana dapat menyaring sel darah merah rusak dan mengeluarkannya dari peredaran. 

Apabila limpa seseorang sudah diangkap maka akan kekurangan sel darah  merah sehingga dapat menyebabkab banyak penyakit.

Namun, autoimun juga dapat menyerang sel-sel darah. Saat autoimun merusak trombosit maka akan memicu penyakit trombositopenia. Penyakit ini membuat sel darah putih berkurang dari biasanya sehingga beresiko menyebabkan leukopenia, limfopenia, dan neutropenia.

Penyakit Autoimun yang Berdampak Pada Sistem Pencernaan

Beberapa klasifikasi penyakit autoimun yang berdampak pada sistem saluran pencernaan manusia.

Penyakit Celiac

Penyakit ini membuat sistem imun seseorang beraksi dengan gluten. Gluten merupakan makanan mengandung protein seperti roti, jagung dan biji-bijian.

Apabila seseorang menderita penyakit celiac mungkian mengalami gejala-gejala sebagai berikut:

– Kelelahan

– Diare bisa juag sembelit

– Perut terasa kembung dan disertai rasa sakit

– Berat badan menurun

– Bagi perempuan akan mengalami keterlambatan

– Kulit akan terasa gatal

Penyakit celiac bereaksi dengan gluten pada makanan yang dikonsumsi sehingga merusak bagian dalam usus. Namun, Penyakit ini dapat dicegah dengan mengurangi makanan yang mengandung gluten.

Penyakit Radang Usus

Radang usus dapat membuat saluran pencernaan mengalami pendarahan sehingga pasien menderita keluhan rasa sakit pada bagian perut.
Radang usus paling banyak dikenal sebagai penyakit crohn dan ulserasi kolitis.
– Diare kadang disertai darah
– Sakit pada perut
– rektal keluar darah
– Demam
– Kelelahan 
– Berat badan menurun
Dengan memperbaiki kebiasaan pola hidup baik itu konsumsi makanan dan kebiasaan maka penyakit radang usus bisa disembuhkan. 
Obat-obatan untuk pasien radang usus seperti aminosalicylate, corticosteroid, dan immunosuppresant bisa juga dengan terapi biologis.

Penyakit Autoimun yang Berdampak pada Hormon

Berikut beberapa daftar penyakit autoimun yang berdampak pada hormon manusia.

Diabetes tipe 1

Penyakit ini membuat sistem imun merusak sel-sel didalam pancreas pembuat insulin. Insulin merupakan hormon mengatur kadar gula darah.
Apabila hormon insulin ini mengalami gangguan maka kadar gula darah seseorang akan menjadi tinggi sehingga menyebabkan sebagai berikut:
– Sering kehausan
– Sering buang air kecil
– Sering lapar
– Tubuh terasa lemah
– Luka sulit sembuh
– Kulit menjadi kering
– Penglihatan kabur
– Sulit konsentrasi 
Seseorang yang didiagnosis diare tipe 1bisa mendapatkan pengobatan dengan suntikan insulin untuk menyeimbangkan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.

Penyakit Graves

Penyakit graves menyebabkan seseorang mengalami kelebihan hormon tiroid sehingga menyebabkan kelenjar gondok. 
Gejala-gejala yang sering dialami seseorang dengan penyakit graves:
– Sering berkeringat
– Susah tidur atau insomnia
– Berat badan menurun 
– Tangan gemetar
– Mata melotot
– Jantung berdebar kencang
Ada beberapa pengobatan yang disarankan oleh dokter bagi penderita penyakit graves. Pengobatan dengan antitiroid dapat menurutkan kadar hormon tiroid dan yodium radioaktif dapat menghancurkan sel-sel tiroid sehingga mencegah produksi yang berlebihan.
Bisa juga dokter merekomendasikan operasi pengangkatan bagian kelenjar tiroid.

Tiroiditis Hashimoto

Tiroiditis Hashimoto merupakan salah satu penyakit autoimun yang menyerang kelenjar gondok atau tiroid sehingga menyebabkan kurangnya hormon tiroid.
Biasanya akan membuat tiroid kurang aktif, beberapa gejalanya sebagai berikut:
–  Kelelahan
– Seiring waktu rambut menjadi rontok
– Nyeri pada otot
– Wajah bengkak
– Sembelit
– Badan melemah
– Sering kedinginan
– Persendian menjadi kaku
Pengobatan dapat dilakukan dengan mengkonsumsi levotiroksin bertujuan meningkatkan kadar hormon tiroid.
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *