Manusia memiliki kantong empedu biasa berlokasi dibagian atas perut, sebelah kanan hati. Mirip sebuah kantong penyimpanan yang berisi bile yaitu berupa cairan kuning hijau yang membantu pencernaan.
Biasa ditemukan penyebab penyakit pada organ dada ketika terjadi sumbatan saluran pembulu bile maka itu disebut batu empedu.
Batu empedu bisa terbentuk dari zat-zat bile bisa juga kolesterol yang mengeras dan menempuk didalam cairan empedu.
Batu empedu tidak menimbulkan rasa sakit namun dalam jangka waktu lama. Mungkin sampai 5 tahun akan menimbulkan gejala-gejala rasa sakit pada bagian kanan perut biasa disebut kolik bilier.
Gejala dan Tanda Batu Empedu
Pasien dengan penyakit batu empedu biasa akan merasakan rasa sakit pada bagian atas perut atau pas ditengah perut. Mengkonsumsi makanan yang berlemak biasanya akan menimbulkan rasa sakit namun dapat juga terjadi rasa sakit secara tiba-tiba.
Rasa sakit yang pasien disebabkan batu empedu biasa hingga berjam-jam, bisa hanya sesaat.
Gejala akan meningkat apabila pasien yang didiagnosa batu empedu tidak segera diobati seperti:
– Diare
– Kulit berwarna kuning
– Kulit gatal-gatal
– Suhu tubuh naik
– Panas dingin
– Pikiran tidak fokus
– Kehilangan nafsu makan
Gejala-gejala diatas bisa dikatakan sebagai tanda bahwa seseorang mengalami infeksi pada kantong empedu. Bisa juga terjadi peradangan kantong empedu meluas hingga hati dan pankreas.
Mirip dengan gejala-gejala pada penyakit penkreatitis dan radang usus buntu. Organ pada kantong empedu berdekatan dengan organ lainnya sehingga apabila terjadi peradangan gejalanya hampir sama.
Apapun gejalanya sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter untuk penelusuran lebih lanjut dan aman.
Batu Empedu Tanpa Gejala atau Asymptomatic
Batu empedu secara umum tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, pada saat terjadi block pada saluran pembuluh bile dari kantong empedu maka pada bagian perut atas akan terasa nyeri.
Menurut penelitian di kampus gastroenterology sebanyak 80% orang yang memiliki gallstones. Tidak mengalami rasa sakit namun setelah dilakukan pemeriksaan sinar X-rays ditemukan batu empedu.
Penyebab Batu Empedu
Cairan pencernaan tertahan didalam kantong empedu yang seharusnya tersalurkan kedalam saluran pencernaan. Hal ini memicu terjadinya reaksi ketidak seimbangan kimia. Namun penelitian masih berlanjut sebab terjadinya ketidak seimbangan tapi beberapa hal yang bisa disimpulkan:
Terlalu banyak kolesterol yang tertimbul didalam cairan bile
Menumpuknya kolesterol didalam cairan bile dapat menyebabkan terbentuknya batu-batu kolesterol. Batu-batu tersebut berkembang hingga membesar apabila hati membuat lebih banyak kolesterol dari pada bile.
Terlalu banyak bilirubin didalam cairan bile
Bilirubin merupakan zat kimia yang dihasilkan secara normal dari proses penguraian sel darah merah. Zat inilah yang membuat kotoran tinja dan urine menjadi kuning.
Beberapa kondisi seperti gangguan pada hati dan darah tertentu sehingga hati menghasilkan bilirubin lebih banyak dari biasanya. Lalu terbentuk batu empedu yang mengeras berwarna coklat kehitaman. Tidak mengalirnya bilirubin ke kantong empedu sehingga terbentuknya pigment batu empedu.
Kantong Empedu Harus Bersih Dari Bile
Sebuah kantong empedu harus kosong dari bile agar berfungsi dengan baik. Apabila tidak segera kosong dari cairan bile maka akan terjadi kelebihan yang mana akan membentuk batu.
Pengobatan Batu Empedu
Apabila kamu didiagnosa memiliki batu empedu dan tidak ingin melakukan pengobatan sebab belum menimbulkan rasa sakit itu tidaklah masalah. Bisa saja batu empedu hilang begitu jasa tanpa ada pengobatan.
Namun, terasa sakit bagian atas perut sebaiknya tanyakan pada dokter. Biasa dokter akan melakukan operasi atau bisa juga hanya memberikan obat-obatan.
Lain halnya apabila pasien tidak menginginkan operasi maka ada beberapa alternatif pengobatan yang bisa dipilih. Jika operasi tidak dilakukan maka bisa saja akan muncul kembali batu empedu.
Sebaiknya tentukan pilihan yang bijak agar kondisi tubuh lebih baik. Selalu waspada pada gejala-gejala batu empedu karena kesehatan sangatlah penting.
Operasi
Kolesistektomi (Cholecystectomy) merupakan operasi mengangkatan kantong empedu. Kantong empedu bukan bagian organ tubuh yang esensial bagi tubuh walaupun hidup tanpa adanya kantong empedu pun bisa dilakukan.
Ada dua jenis Kolesistektomi:
– Laparoscopic Kolesistektomi.
Metode operasi yang paling banyak dilakukan dengan pembiusan anestesi. Operasi tersebut membutuhkan tiga atau empat suntikan pada perut.
Dengan perlahan dilakukan pembedaan pada perut kemudian dibantu dengan alat berukuran kecil dilengkapi cahaya. Memeriksa kantong empedu lalu mengangkatnya dengan hati-hati.
Biasanya pasien bisa pulang pada hari itu juga atau dihari setelah dilakukan prosedur.
– Kolesistektomi Terbuka:
Operasi ini dilakukan apabila kantong empedu mengalami kerusakan, infeksi, peradangan. Dilakukan secara terbuka apabila terjadi masalah pada Laparoscopic Kolesistektomi.
Pasien mungkin akan mengalami buang air besar terlalu encer setelah dilakukan pengangkatan kantong empedu. Pengangkatan kantong empedu membuat bile harus mendapat jalur baru dari hati ke usus kecil.
Sehingga bile tidak lagi melewati kantong empedu dan tidak akan lagi mengalami pengerasan. Namun memiliki efek seperti diare tapi akan normal kembali seiring waktu.
Pengobatan Tanpa Operasi
Apabila pasien memilih untuk tidak dilakukan operasi atau memang keadaan tidak bisa dilakukan operasi maka pasien bisa memilih alternatif. Ada beberapa alternatif yang bisa disarankan oleh dokter untuk menghapus batu empedu:
– Terapi pelarutan oral (Oral dissolution therapy)
Menggunakan obat-obatan seperti Actigall (ursodiol) dan chenodiol (Chenix) untuk menghentikan pertumbuhan batu empedu.
Obat-obat tersebut terkandung didalamnya semacam zat asam bile yang berfungsi menghentikan batu empedu. Pengobatan ini biasa memakan waktu berbulan-bulan hinga tahunan agar benar-benar bersih dari batu empedu.
– Litoripsi gelombang kejut
Bisa dijadikan pilihan alternatif mengobati batu empedu. Litoripsi merupakan sebuah alat yang menghasilkan gelombang kejut hingga membuat batu empedu hancur berkeping-keping.
– Perkutan Kolesistektomi dari kantong empedu
Prosedur invasif, dilakukan dibawah x-ray atau ultrasound. Saluran pipa kecil ditempatkan didalam kantong empedu yang berfungsi mengambil cairan infeksi dan mengangkat sumbatan didalamnya.
Faktor Yang Membuat Batu Empedu
Beberapa faktor yang menyebabkan munculnya batu empedu. Faktor yang dapat dilakukan pengawasan dan dilakukan tindakan pencegahan. Namun ada beberapa faktor resiko yang tidak dapat dilakukan pencegahan seperti umur, sex, lingkungan dan faktor keluarga.
Faktor gaya hidup yang membuat batu empedu:
– kelebihan berat badan
– Mengkonsumsi terlalu banyak makanan berlemak, kolesterol dan rendah makanan berserat
– melakukan diet berat
– memiliki 2 jenis diabetes
Faktor yang berasal dari genetik
– Berjenis kelamin wanita
– Berasal dari jenis suku
– memiliki orang tua dengan riwayat batu empedu
– umur tua
Faktor yang berkaitan dengan medis
– memiliki penyakit sirosis ( cirrhosis)
– sedang hamil
– mengkonsumsi obat-obatan perendah kolesterol
– memakai obat-obatan mengandung estrogen
Diagnosa pada pasien batu empedu
Dokter akan memeriksa mata dan kulit sebagai pemeriksaan fisik untuk tanda-tanda perubahan warna. Kulit yang kekuning-kuningan mungkin pertanda jaundice, yaitu tubuh terlalu banyak membuat zat bilirubin.
Beberapa diagnosa yang akan diterapkan pada pasien seperti ini diantaranya:
– Ultrasound.
Diagnosa ultrasound akan membuat nampak sebuah gambar pada perut pasien. Dengan gambar tersebut dokter akan menganalisis gejala yang disebabkan batu empedu. Sehingga diketahui kelainan-kelainan yang dihubungkan dengan kolesistitis.
– Scan perut CT
Pengambilan gambar pada hati dan sekitar perut.
– Scan kantong empedu radionuklida
Menggunakan zat khusus yang bersifat radioaktif disuntikan kedalam pembuluh darah. Zat tersebut mengalir melalui pembuluh darah menuju hati dan kantong empedu.
Dengan zat tersebut akan memperlihatkan tanda-tanda infeksi dan bile yang mengeras didalam saluran kantong empedu.
– Test Darah
Dokter akan melakukan test darah untuk mengukur jumlah bilirubin didalam darah. Dengan test tersebut akan diketahui fungsi hati berjalan dengan normal.
Makanan apa saja yang dimakan bagi pesien batu ginjal
Agar dapat mengurangi resiko batu ginjal dan meningkat kesehatan tentu harus memperhatikan makanan apa saja yang di konsumsi. Beberapa berikut tipsnya:
– Mengurangi konsumsi makanan olahan yang mengandung karbohidrat (roti, kue kering) dan harus rendah gula.
– Mengkonsumsi minyak ikan dan minyak zaitun, atau makanan yang mengandung minyak lemak yang akan membantu kantong empedu berkontraksi dan berjalan sesuai fungsinya.
– Mengkonsumsi makanan yang mengandung serat.
– Melakukan olah tubuh secara rutin setiap hari.
– Menjaga kondisi pikiran dan tubuh agar tetap sehat.
Pencegahan Batu Empedu
Ahli medis mengatakan bahwa tidak ada penjelasan secara pasti yang benar-benar mampu mencegah batu ginjal. Namun, beberapa bukti ditemukan bahwa faktor adanya kolesterol memicu terbentuknya batu empedu.
Apabila seseorang memiliki batu empedu bisa ditelusuri anggota keluarganya. Sebab faktor keturunan mampu menjadi seseorang terkena batu empedu. Dan hal ini tidak bisa dihindari.
Maka langkah untuk pencegahannya dengan membatasi makanan yang mengandung lemak jenuh. Diantarannya sebagai berikut:
– Daging berlemak
– Kue ulang tahun yang mengandung coklat
– Keju
Orang-orang yang memiliki tubuh obisitas akan lebih rentan terhadap batu empedu. Maka sebagai pembelajaran senantiasa menjaga pola makan dan selalu berolahraga secara teratur.